Hadirnya digitalisasi di Indonesia bermula dari pertumbuhan industri telekomunikasi dan infrastruktur pada tahun 2000-an. Saat itu, pemerintah Indonesia dan perusahaan telekomunikasi mulai membangun infrastruktur digital secara lebih serius termasuk pengembangan jaringan telekomunikasi dan akses internet yang lebih luas. Usaha pengembangan infrastruktur secara digital ini ditandai beberapa proyek seperti Palapa Ring Project sebagai tulang punggung telekomunikasi nasional, Proyek Universal Service Obligation (USO) yang menyediakan akses telekomunikasi ke daerah terpencil, dan pengembangan 3G dan 4G LTE sebagai peralihan teknologi 2G.
Hingga kini, semua berkembang begitu cepat sehingga hampir setiap aspek dalam kehidupan tidak jauh dari digitalisasi. Masyarakat mau tidak mau harus beradaptasi dengan cepat juga agar tidak tertinggal peradaban. Hal ini mungkin mudah bagi sebagian masyarakat Gen-Z yang memang lahir pada era digital dan terbiasa dengan hal itu. Namun bagi sebagian lainnya, terutama mereka yang tidak memiliki banyak akses terhadap digitalisasi, hal ini merupakan tantangan.
Menyikapi hal ini, pemerintah tentu tidak tinggal diam. Sebagai inisiasi Presiden Republik Indonesia yang diteruskan kepada Kementerian BUMN, terbentuklah PaDi UMKM pada masa pandemi tahun 2020, marketplace B2B tepercaya yang merangkul UMKM untuk bertahan dan berkembang secara digital, serta mendapatkan akses pasar yang lebih luas ke ranah B2B. Tidak sedikit pelaku usaha yang ikut merasakan perubahannya, dari sekadar pemilik toko hingga menjadi salah satu pemasok BUMN. PaDi UMKM menjadi solusi di era digital untuk memenuhi pengadaan perusahaan B2B, juga mengangkat UMKM agar selalu bisa bersaing di zaman yang serba digital.
Salah satunya adalah Zaenal Arifin dari CV. Halimah Jaya Food. Usaha catering asal Semarang ini sudah merasakan sendiri kemudahan berbisnis bersama PaDi UMKM. Mari kita simak lebih dalam kisahnya.
Sumber: PaDi UMKM
Kenapa Memilih PaDi UMKM?
Usaha catering tempat Zaenal bekerja sudah berdiri sejak 2014 silam dengan dapur perusahaan yang terletak di Ngaliyan, Semarang. Usahanya berfokus pada penyediaan nasi box, prasmanan, dan snack box untuk berbagai acara instansi maupun umum. Zaenal menjelaskan bahwa usaha catering ini sudah bergabung dengan PaDi UMKM selama 1 tahun terakhir. “Kita tertarik bergabung dengan PaDi UMKM karena memudahkan dari sisi pemasaran, basic konsumennya juga sudah tersedia beberapa BUMN, sehingga meningkatkan penjualan.†jelas Zaenal. Tidak hanya berjualan secara online di PaDi UMKM, ternyata Zaenal mewakilkan CV. Halimah Jaya Food juga mengikuti program PaDi UMKM, seperti:
1. Business Matching
PaDi UMKM berkomitmen untuk mendorong transaksi dan memperluas pasar bagi pelaku UMKM dengan menyelenggarakan acara Business Matching. Acara ini dirancang khusus untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan Pembeli dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta. Melalui Business Matching, UMKM memiliki kesempatan untuk mempresentasikan produk mereka secara langsung kepada calon Pembeli, sehingga dapat meningkatkan peluang penjualan dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan.
2. Super Deal
Program dari acara super deal dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara Pembeli dan Premium Seller di platform PaDi UMKM dengan tujuan utama meningkatkan transaksi, serta membuka peluang kolaborasi bisnis yang lebih luas. Dalam acara ini, peserta akan mendapatkan kesempatan untuk membangun jaringan yang lebih kuat, menjajaki potensi kerja sama strategis, serta memahami strategi terbaik dalam mengoptimalkan bisnis mereka di PaDi UMKM.
3. Temu Sobat
Sebagai ajang pertemuan offline, Temu Sobat memberikan kesempatan bagi Penjual dan Pembeli di PaDi UMKM untuk memperkuat jaringan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan transaksi melalui pembekalan serta pendampingan bisnis langsung.
Berbagai program ini memberikan dukungan bagi para Penjual berupa pelatihan dan pendampingan agar dapat terus mengoptimalkan platform dan layanan yang tersedia di PaDi UMKM.
Pencapaian Melesat Bersama PaDi UMKM
Program yang disediakan untuk Penjual di PaDi UMKM terbukti memiliki dampak yang nyata bagi pesertanya. Salah satu acara unggulan yang tidak diragukan lagi keberhasilannya adalah Business Matching. Zaenal merupakan salah satu yang hadir, yang ikut merasakan bagaimana penjualan usahanya melesat pada hari itu, yaitu transaksi senilai Rp2.516.347 dan live transaction Rp671.017. "Setelah mengikuti Business Matching pada hari ini, kita mendapatkan predikat Seller dengan transaksi terbanyak. Acara ini sangat membantu kami selaku Penjual dalam memperkenalkan produk-produk kami dan memudahkan kami dalam promosi", kata Zaenal saat diwawancara selepas acara Business Matching di Semarang.
Meskipun baru bergabung dan belum benar-benar menguasai fitur-fitur PaDi UMKM secara keseluruhan namun terbukti melalui salah satu program ini, Zaenal langsung merasakan perbedaan jumlah transaksi yang dialaminya. Dari sebuah usaha catering di daerah Semarang, Jawa Tengah, kini Zaenal dapat secara langsung menawarkan produknya kepada BUMN dan benar-benar mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh usahanya.
Mari tumbuh dan berkembang bersama PaDi UMKM, menjangkau pasar yang lebih luas dan memperkuat posisi UMKM di dunia bisnis terutama pada sektor B2B. Bersama PaDi UMKM, saatnya menciptakan peluang baru untuk terus maju dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan ekonomi digital.