Banyak orang mengatakan bahwa kesempatan tidak datang dua kali di kehidupan. Namun, pepatah tersebut dibantah dengan pengalaman Titin Dwi Isnaini, yang merupakan pemilik Allana Craft setelah usahanya mengikuti Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah sebanyak dua kali. Allana lahir pada tahun 2008 karena kehobian Titin dalam merakit pernak pernik yang unik, yang dipicu dari banyaknya limbah kain yang tidak terpakai. Dari situ lah pengolahan limbah kain untuk diproduksi datang.
Di saat usaha lain memiliki nama brand karena menyesuaikan dengan produk yang ditawarkan, Titin justru menggunakan nama kedua anaknya, yaitu Aulia dan Maulana. Produk Allana 100% buatan tangan, seperti bantalan jarum, gantungan kunci, dan home living. Dengan membeli produk Allana, berarti ikut serta menyelamatkan lingkungan seraya menuangkan kreativitas. Atas berkembangnya gaya hidup terkini yang menuntut ketersediaan produk penunjang guna kehidupan yang lebih baik, Allana berkomitmen untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan area sekitar. Salah satunya memberikan perhatian kepada perempuan terdekat untuk memasrahkan profesi.
Titin Dwi Isnaini, pemilik Allana Craft Indonesia
Dengan mengusung tema hadir untuk menyempurnakan keharmonisan dan kehangatan setiap momen keluarga, Allana Craft berusaha menghadirkan produk home living dari kain berkualitas dan pengerjaan yang rapi melalui tangan-tangan terampil para pengrajin lokal, khususnya perempuan.
Bisnis kami masih dalam skala mikro, namun kami memiliki harapan yang tinggi untuk terus memasuki pasar yang lebih besar dan berkomitmen terhadap pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi di lingkungan kami, serta bertanggungjawab dengan misi menjaga lingkungan agar tetap terjaga dan lestari.
Titin dan pengrajin lokal perempuan
Siasat substansial yang dipijak untuk mewujudkan harapan Titin kepada Allana adalah mengikutsertakan diri pada Bazar UMKM untuk Indonesia yang digelar oleh Kementerian BUMN di Sarinah. Berperan serta sebanyak dua kali di acara ini, membalikkan fakta mereka untuk terus mengejar harapan kesuksesan di depan mata, terutama di pangsa pasar BUMN. Dengan membawa kisah kecintaan pada lingkungan, diharapkan bisa terus berkembang dan melebarkan sayap pada buyer group. Hal ini menjadikan PaDi UMKM langkah satu-satunya untuk bisa memanifestasikan jalan Allana yang panjang.
Barang hasil limbah kain yang diproduksi
Bazar Jadi Tolak Ukur Kejayaan
Keputusan yang tepat setelah Titin melibatkan diri sebanyak dua kali pada Bazar UMKM untuk Indonesia. Di bulan Februari, momen pertama kali ikut bazar, selama empat hari hanya menghasilkan 5,6 juta rupiah. Bukan angka yang kecil juga namun masih belum terbayarkan atas jerih payah dan kisah yang dilahirkan dari tahun 2008. Lalu pada April, sejarah terukir dalam sepanjang jalan Allana melaju, karena selama empat hari, terjadi transaksi sebanyak 175 juta rupiah. Bermula melihat adanya peluang dalam mengikuti bazar, menjadi kenyataan di kehidupan berbisnis Titin.
Sarinah kan tempatnya prestise, di mana semua orang tahu tidak semua produk bisa dipajang dengan mudah di sana. Sponsor dalam bazar tersebut juga BUMN besar dan terbukti membantu maupun memfasilitasi kita semua para pelaku usaha. Jadi pas di bulan April diundang lagi, tanpa berpikir panjang langsung senang untuk dapat berpartisipasi kembali. Dan Alhamdulillah bisa dapat order besar dari BUMN.
Barang hasil limbah kain yang diproduksi
Angka akuisisi ilusif menjadi realita karena memang adanya strategi yang dilakukan sebelum bazar, yang menjadi saksi bisu perjuangan Titin dan tim. Tidak ada yang tahu bahwasanya produk yang berasal dari hobi dan keresahan akan lingkungan sekitar, membawa keberkahan di kemudian harinya. Dengan kekonsistenannya akan produk ramah lingkungan, PaDi UMKM menjadi jembatan yang pas dalam mempertemukan pasar besar. Alhasil, mendapat histori baru atas kerja kerasnya selama ini, dan mendapat kepercayaan penuh di pasar BUMN.
Karena melihat adanya peluang besar di mana PaDi UMKM adalah marketplace resmi dari BUMN. Selain itu juga marketnya sangat luas dan bisa menjangkau sampai pelosok wilayah Indonesia, ditambah lagi adanya bazar offline, jadinya pengen ikut andil juga di situ.
Bukti nyata keuntungan yang dirasakan setelah bergabung dengan PaDi telah dirasakan oleh Titin. Kisah inspiratif dalam mengharumkan nama bisnis yang telah dibagikan oleh Titin tentu saja dapat diraih oleh para pelaku UMKM lainnya. Tertarik untuk meraih omzet ratusan juta dan meningkatkan pangsa pasar seperti Allana Craft? Yuk, gabung di PaDi UMKM sekarang!