Ketahui Strategi Supply Chain Management ini untuk Bisnis Optimal

By Admin

21 Februari 2025, 08:31

Bagikan:

ketahui-strategi-supply-chain-management-ini-untuk-bisnis-optimal

Untuk mengembangkan bisnis secara optimal, diperlukan keahlian dalam pengelolaan manajemen rantai pasok atau supply chain management yang efisien dan efektif di berbagai industri bisnis, termasuk UMKM. Pendekatan pada sistem manajemen rantai pasok ini mencakup integrasi antara berbagai fungsi organisasi dalam melakukan produksi dan pengantaran produk yang lebih efisien, sebagaimana dijelaskan pada buku Supply Chain Management edisi 3. Dalam penerapannya, manajemen rantai pasok tidak hanya fokus pada proses produksi, namun juga pada pengelolaan logistik, distribusi, serta koordinasi dengan mitra usaha. 

Dengan adanya pengelolaan manajemen rantai pasok yang baik, bisnis di berbagai industri dapat mewujudkan goals-nya, serta menekan biaya yang ada, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan. Tidak hanya pada bisnis besar, UMKM juga termasuk dalam industri rantai pasok ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Menteri Maman Abdurrahman. "Kami berkomitmen untuk membentuk holding UMKM guna membangun konektivitas antara pengusaha UMKM dan industri besar," tutur Menteri Maman saat pembukaan acara Inacraft 2025 di Jakarta, 5 Februari 2025. Kebijakan UMKM sebagai supply chain ini merupakan kebijakan baru yang dibuat di era kepemimpinan Maman Abdurrahman untuk memberdayakan UMKM agar tak kalah saing dengan produk luar negeri. Maman mengatakan lebih lanjut, bahwa produk UMKM lokal sebenarnya sudah cukup baik, namun tantangannya adalah bagaimana produk UMKM dapat terserap hingga menembus pasar yang lebih luas dan bersaing dengan produk impor. "Di sini menjadi tugas pemerintah untuk menyediakan supply chain-nya, hingga meningkatkan penjualan UMKM. Mohon waktunya supaya kami bisa menyiapkan segala aturan dan teknis mengenai dukungan supply chain ini," kata Maman pada Rabu, 23 Oktober 2024 yang lalu.

Dengan begitu, disimpulkan bahwa supply chain management merupakan sebuah rangkaian dari beberapa kegiatan mencakup koordinasi, pengendalian terhadap pengadaan, persediaan, proses produksi, dan pengiriman produk pada berbagai industri rantai pasok bisnis termasuk UMKM.


Pertumbuhan Industri Supply Chain di Indonesia

Pada tahun 2025 ini, industri rantai pasok bisnis, termasuk UMKM menunjukkan adanya potensi pertumbuhan signifikan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, saat ini ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 5-5,1%, dan pangsa logistik nasional diperkirakan mencapai US$131,2 miliar, dengan tingkat CAGR (pertumbuhan tahunan) antara 6-8% (Mordor Intelligence, 2025). Mahendra selaku Ketua Umum Asosiasi Indonesia (ALI), mengatakan bahwa sektor rantai pasok dan logistik ini menunjukkan adanya potensi signifikan seiring dengan stabilnya perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Perdagangan, Mahendra mengungkapkan volume ekspor indonesia akan tumbuh sebesar 7,1% dan sektor transportasi dan pergudangan akan tumbuh sekitar 9,11%. "Meningkatnya aktivitas perdagangan domestik dan internasional, pertumbuhan sektor e-commerce, serta investasi infrastruktur menjadi pendorong utama ekspansi rantai pasok dan logistik di Indonesia", ujar Mahendra kepada Wartawan, 24 Januari 2025.


Mengoptimalkan Supply Chain Management

Sumber: Freepik

Idealnya, tahapan dalam manajemen rantai pasok industri pada bisnis termasuk UMKM dimulai dari perencanaan, pengadaan, produksi, pengelolaan gudang, pengiriman (logistik), pengembalian, hingga pemantauan. Lebih lengkap dibahas sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap awal perencanaan, rantai pasok industri bisnis termasuk UMKM harus dapat melakukannya dengan detail dan terstruktur demi kelancaran proses SCM. Perencanaan sendiri dibagi menjadi beberapa tahapan seperti perencanaan produksi, pembelian barang, sumber daya, serta riset pasar agar bisnis tetap relevan. Riset memiliki peran penting untuk membantu bisnis dalam mengerti kebutuhan konsumen dan melakukan positioning terhadap value produk atau jasa yang ditawarkan. Agar akurat, perlu dilakukan perencanaan berbasis data, baik dari pengumpulan data periode sebelumnya, maupun prediksi tren yang akan datang. Dengan begitu, bisnis dapat dengan mudah menyesuaikan skala produksi, tingkat inventaris, dan alokasi sumber daya. 

2. Pengadaan

Pada tahap pengadaan di rantai pasok industri, bisnis termasuk UMKM bergantung dengan proses pengadaan barang untuk produksi. Idealnya, pengadaan dilakukan secara digital menggunakan perangkat lunak yang memadai guna meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Hal ini karena proses pengadaan harus melalui beberapa tahap seperti pengajuan, persetujuan, hingga pemesanan ke vendor. Untuk tips pemilihan vendor yang tepat dapat disimak lebih lanjut di sini.

3. Produksi

Proses produksi termasuk proses yang cukup vital pada industri rantai pasok bisnis termasuk UMKM, karena bahan baku yang telah dikumpulkan akan diolah menjadi produk akhir yang meningkat nilainya. Aspek yang perlu diperhatikan pada produksi yaitu pengendalian kualitas, waktu produksi, tenaga kerja dan pemeliharaan mesin produksi secara berkala.

4. Pengelolaan Gudang

Setelah produksi selesai, perlu dilakukan pengelolaan gudang untuk mengatur arus masuk dan keluar barang. Usahakan tidak ada barang yang terlalu lama di gudang untuk menjaga kualitas barang dan ketersediaan gudang.

5. Pengiriman (Logistik)

Proses logistik melibatkan perpindahan barang yang erat kaitannya dengan transportasi dan waktu. Faktor seperti waktu penyimpanan, waktu pengemasan, waktu pengiriman, dan transparansi proses ke pelanggan menjadi sangat penting sebagai strategi bisnis untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, perlu adanya manajemen risiko untuk memastikan barang tidak rusak maupun hilang selama perjalanan.

6. Pengembalian (Retur)

Retur atau pengembalian produk dapat terjadi apabila terjadi kerusakan produk, produk hilang di perjalanan, maupun produk yang tidak sesuai pesanan sebagai bentuk pertanggungjawaban ke pelanggan. Untuk itu, penting bagi bisnis termasuk UMKM dalam rantai pasok industri, untuk merancang strategi berupa sistem komplain dan retur dengan alur yang jelas dan mudah.

7. Pemantauan (Monitoring)

Tahap akhir dari supply chain management dalam strategi bisnis berkaitan dengan monitoring berkala terhadap data yang berhasil dikumpulkan selama dilakukannya SCM. Sistem pelacakan, penilaian berkelanjutan, dan KPIs (Key Performance Indikator) menjadi faktor penentu dalam kegiatan monitoring. Dengan begitu, kinerja supply chain management pada bisnis dapat dievaluasi dan diperbaiki supaya efektif dan efisien.


Supply chain management yang tidak optimal dapat berdampak serius pada efisiensi rantai pasok industri suatu bisnis, termasuk UMKM. Keterlambatan pasokan, biaya logistik yang tinggi, dan stok yang tidak tercatat menjadi tantangan utama dalam menghambat produktivitas dan pertumbuhan bisnis. Tanpa strategi yang tepat, bisnis terutama UMKM berisiko mengalami hambatan operasional, sehingga mengurangi daya saing di pasar dan berdampak pada profitabilitas. Untuk itu, PaDi UMKM hadir sebagai platform pengadaan B2B digital, yang mendukung bisnis terutama UMKM untuk mendapatkan pengadaan secara cepat, murah, transparan, dan tercatat secara digital guna meningkatkan produktivitas bisnis dan berdaya saing. Informasi lebih lengkap, kunjungi laman instagram PaDi UMKM. 

Optimalkan manajemen rantai pasok dan pengadaan bersama PaDi UMKM!




Artikel Lainnya