Nama Brand jadi Ambisi dalam Berbisnis

By Admin

12 Juni 2023, 11:43

Bagikan:

nama-brand-jadi-ambisi-dalam-berbisnis

Tentu penentuan nama merek dalam berbisnis menjadi salah satu hal yang krusial. Namun, hanya segelintir brand yang menuangkan ambisi dalam penamaan tersebut hingga ke akarnya, salah satunya Charles Vincent de Martin dan Reza Fachrurizal dalam perjalanan bisnisnya yang dinamai Bloederhood Bakery. Bloederhood terbentuk atas kesempatan yang datang di saat Pandemi COVID-19, tahun 2021. Berawal dari kehobian sang pemilik dalam berkuliner, hingga adanya aset properti yang bisa dijadikan tempat untuk produksi, membuat Charles dan Reza bertekad untuk melakukan pelayaran usaha dagang lokal tersebut.

Reza (kiri) dan Charles (kanan), pemilik Bloederhood Bakery

Pun dengan membawa resep keluarga atas roti legend bloeder, menjadikannya sebagai harapan yang harus dirintis, seraya masih minimnya penjualan roti bloeder di Indonesia. Penamaan Bloederhood sendiri berpangkal dari Brotherhood yang mana artinya persaudaraan. Skema yang dianut hingga ke akar bisnis oleh kedua pemilik Bloederhood berkiblat pada asas persaudaraan atau kekeluargaan, dalam internal maupun eksternal. Hal ini menjadi pendorong untuk terus berpetualang sembari menyompong fondasi mereka.

Menganut asas kekeluargaan dalam berbisnis itu kita pengen dirasakan juga oleh customer yang makan Bloeder. Mereka harus jadi mengingat akan keluarganya, seperti 'kayaknya gue mau deh beliin buat orang rumah'. Jadinya Bloederhood di sini sebagai media untuk mempererat tali persaudaraan mereka. Sempat campaign #BringBackMemories juga untuk meningkatkan awareness akan rasa Bloeder yang kental soal keluarga.

Produk Bloederhood Bakery

Dengan adanya pendekatan hangat ini, tentu mereka ingin membabarkan pasar hingga pelosok Indonesia, agar intensinya sampai ke telinga calon pembeli. PaDi UMKM menjadi satu-satunya platform yang kompatibel dengan keresahan Charles dan Reza. Berkoalisi di PaDi UMKM artinya bisa berkesempatan juga untuk ikut Bazar UMKM untuk Indonesia yang digelar oleh Kementerian BUMN di Sarinah. 

Dengan bergabung di PaDi UMKM, produk Bloederhood jadi punya peluang untuk bisa meraih pasar hingga ke BUMN yang luas di Indonesia. Terlagi banyak fitur yang menarik jadinya oke juga buat mengembangkan bisnis sambil belajar otodidak sebagai penjual online.


Bazar sebagai Gelanggang Kekeluargaan

Ancangan kekeluargaan yang dilakukan menjadi hal yang mendasar dalam penjelajahannya, khususnya saat berkontribusi di Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah. Ini memerankan situasi esensial, karena kedua pemilik Bloederhood menciptakan keadaan 'mau membantu sesama'. Mereka tidak segan untuk membantu penjual lain dalam memasarkan produk mereka, di luar dari produk Bloederhood.

Ya karena nama brand kita Bloederhood yang turunan dari Brotherhood, jadi kalo penjual lain minta bantu tolong buat jualin produk mereka, kita pasti mau dan teriak-teriak cari perhatian. Nggak jadi masalah, karena memang visi dan misi dari nama brand kita ya itu.

Kebulatannya dalam berbisnis terlihat dari persistennya dengan strata fondasi yang dipercayai. Ada pepatah mengatakan, 'jika kita berbuat baik atau menolong orang lain, kebaikan itu akan berbalik ke kita'. Kondisi itu tentu menggambarkan Bloederhood, karena dalam pengikutsertaannya di bazar, setiap hari produknya kerap ludes. Padahal, produk dalam satu hari bisa mencapai kurang lebih 500 pcs, dan bukan inventori yang sedikit. Pernah dalam satu hari, Bloederhood mencapai transaksi dengan nominal 19 juta rupiah

Reza (kiri) dan Charles (kanan) pada Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah

Digit yang tidak pernah diestimasikan terjadi hanya dalam satu hari di bazar, justru menjadi bukti atas kerja keras dalam basis kekeluargaannya tersebut. Pemilik Bloederhood acap kali memeriahkan dengan teknik pemasaran yang berbeda dari penjual lain di bazar. Dengan metode teriak-teriak, berhasil memerankan hal yang substansial dalam bisnisnya.

Teknik marketing dengan teriak-teriak itu jadi salah satu trik edukasi ke calon customer, loh. Mereka perlu tau barang apa sih yang kita jual, jangan hanya sekadar 'yuk kak dibeli', tapi kasih tau juga ini barang apa, ada promo apa, dan lainnya. Dengan teriak-teriak ini juga barang kita jadi dikenal 'oh ini yang jualannya teriak-teriak', sehingga menghasilkan brand awareness.

Pesan penuh ambisi Bloederhood yang menggema semakin berdampak dan bergaung setelah Charles dan Reza memutuskan untuk bergabung dengan PaDi UMKM. Didukung dengan promo menarik melalui Bazar di Sarinah, mereka berhasil melempar kail dengan teriakan memancing perhatiannya dan menggaet banyak hati pembeli. Tentu saja, produk yang bermutu memegang peran penting dalam menumbuhkan kesetiaan hati pelanggan. Produk roti yang enak dan sebanding dengan klaim yang mereka gemakan ketika bazar, berhasil mencuri loyalitas pelanggan mereka yang kemudian kecanduan hingga repeat order tanpa promo. 

Artinya, PaDi UMKM berhasil membawa produk kita ke customer yang loyal akan rasa, tidak peduli berapa harganya asal bisa menikmati makanan itu kembali.

Kisah Charles dan Reza dan yang mencuri perhatian hingga membuat pelanggannya jatuh hati telah menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan Bloederhood Bakery dalam berbisnis menggunakan PaDi UMKM. Kisah inspiratif menggaet pelanggan loyal yang telah dibagikan oleh Charles dan Reza tentu saja dapat dirasakan oleh pelaku UMKM lainnya. Tertarik untuk meningkatkan pangsa pasar dan retensi penjualan seperti Bloederhood Bakery? Yuk, gabung di PaDi UMKM sekarang!


Artikel Lainnya